Search This Blog

Thursday, May 19, 2016

Pencarian dan Fenomena Khusyu

Berdasarkan Firman Alloh SWT

حَـٰفِظُواْ عَلَى ٱلصَّلَوَٲتِ وَٱلصَّلَوٰةِ ٱلۡوُسۡطَىٰ وَقُومُواْ لِلَّهِ قَـٰنِتِينَ

Peliharalah segala shalat [mu], dan [peliharalah] shalat wusthaa. Berdirilah karena Allah [dalam shalatmu] dengan khusyu’. (al-Baqarah: 238)
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخَاشِعِينَ
Dan mintalah pertolongan [kepada Allah] dengan sabar dan [mengerjakan] shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (al-Baqarah: 45)

hhmmm.... Khusyu sebetulnya apa sih khusyu itu? dan Bagaimana supaya bisa khusyu?
itu selalu menjadi fikiran saya. Karena berdasarkan firman diatas mengerjakan shalat tidak akan terasa berat dilakukan oleh orang-orang yang khusyu.

Dari bacaan-bacaan dan dari para alim yang saya temukan dulu tentang khusyu adalah:
- Beribadah seolah-olah kita melihat Alloh SWT dan walaupun kita tidak bisa melihat/membayangkan, dia membayangkan dan menyadari bahwa alloh melihat kita.
untuk yang ini sama dengan ihsan
- Mengingat kematian, Agar kita dapat menyempurnakan shalat kita(bacaannya, gerakannya)

Itu yang sebelumnya saya temukan tentang khusyu.
Tetapi dalam prakteknya terkadang hal duniawi selalu melalaikan kita.  misal sebelum sholat kita lupa menyimpan sesuatu eh didalam sholat malah jadi ingat.

Tapi Saya masih bertanya-tanya tentang khusyu dalam sholat itu. Malah sekarang sedang marak pelatihan sholat khusyu. Bagus siih tujuannya kadang pengen ikut. tapi bertanya-tanya juga dalam hati apakah pelatihan tersebut sesuai dengan syariat islam atau tidak. Takutnya tadinya ingin beribadah dengan baik eh ternyata jalannnya salah karena mengambil ilmu dengan salah, bisa-bisa amal kita tertolak.

Jadi ingat tentang Seorang Ahli Ilmu lebih utama daripada orang bodoh ahli Ibadah. Kenapa begitu?  Ya karena  Ibadah orang bodoh tidak memperhatikan syarat rukun ibadah tersebut.
Alkisah ada seorang bodoh yang sangat rajin ibadah. Dia bingung bagaimana cara mendapatkan shalat yang khusyu,  akhirnya dia bertanya pada seorang dukun bahwa supaya ingin khusyu sholat dia harus memakai kalung dari bangkai tikus. Akhirnya ia pun menurutinya. Dan selamanya dia kemana-mana membawa najis. Dia tidak tahu bahwa bangkai tikus tersebut najis.

Jadi Segala sesuatu itu harus memakai ilmu yang benar. Mengaji dan bertanya kepada Alim Ulama yang memang alim ulama, tidak sembarang orang.

Saya masih bertanya-tanya Tentang Khusyu.

Suatu hari dalam ikut pengajian mingguan dengan pemateri K.H. Aceng , saya bertanya dan menceritakan tentang khusyu yang saya ketahui seperti tulisan diatas tadi tentang khusyu.

K.H. Aceng Menjawab : Gini Aja singkat dan sederhananya Khusyu itu: FOKUS TERHADAP APA YANG SEDANG KITA KERJAKAN

Alhamdulillaah jawaban ini saya merasa puas sekali. Jadi ingat kata-kata mimih waktu saya masih kecil kalo lagi nonton TV kalo dipanggil kita gak merasa mendengar dan mimih bilang :"Meni Khusyu".

Nah sebetulnya kata-kata khusyu itu sudah dari dulu mengenalnya, kenapa saya baru menyadari sekarang setelah  K.H. Aceng menerangkan. dan dulu sewaktu di pesantren atau pengajian-pengajian saya belum mendengar tentang Khusyu seperti yang K.H. Aceng artikan.

Kenapa untuk seperti nonton TV kita bisa Khusyu sedang untuk Sholat tidak.
Kenapa ketika buka-buka facebook, baca BBM, baca Whatsapp Bisa Khusyu sedang untuk sholat tidak.
Kenapa untuk main Game kita bisa Khusyu sedang untuk ibadah tidak.

Dan untuk memantapkan lagi saya pun bertanya di Pengajian Sabtu kepada K.H. Mumu dan alhamdulillaah jawabanpun sama, yaitu Khusyu itu FOKUS TERHADAP APA YANG SEDANG KITA KERJAKAN.

Semoga kita termasuk ke dalam orang-orang yang selalu Khusyu dalam beribadah.

Doa Mohon Hati yang Khusyu’ (*sumber :http://arluvastory.blogspot.com/2013/05/doa-mohon-hati-yang-khusyu.html)
أَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُبِكَ مِنَ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَ مِنْ دُعَاءٍ لاَيُسْمَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَتَشْبَعُ وَمِنْ عِلْمٍ لاَيَنْفَعُ أَعُوْذُبِكَ مِنْ هَؤُلاَءِ الْأَرْبَعِ. (رواه الترمذى)

ALLOOHUMMA INNII A’UUDZUBIKA MINAL QOLBI LAA YAKHSYA’U WAMIN DU’AA IN LAA YASMA’U WAMIN NAFSIN LAA TASYBA’U WAMIN ‘ILMIN LAA YANFA’U. A’UUDZUBIKA MIN HAA ULAA IL ARBA’.

Artinya : Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyu’, do’a yang tidak didengar, jiwa yang tidak pernah puas, dan ilmu yang tidak bermanfaat. (HR. At-Tirmidzi)

Aamiin...aamiin ya robbal alamiin.

Kebenaran hanya milik allooh, yang salah berasal dari saya.

Subhanakalloohumma wabihamdika asyhaduallaailaaha illa anta astagfiruka waatuubu ilaik.











No comments:

Post a Comment

Silahkan Tulis komentar anda tentang posting ini

Paling banyak di baca